Blog  

Bukti Terbaru Ancaman Ngeri Selain Covid, Ramalan Itu Nyata? – CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia – Ancaman perubahan iklim semakin nyata terasa. Hal ini mendorong Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk menyerukan partisipasi masyarakat agar dapat menyelamatkan lingkungan.
“Setiap kita punya peran dalam pelestarian alam. Setiap orang bisa punya andil menyelamatkan bumi,” kata Presiden, seperti dikutip Minggu (5/6/2022).
Seruan Jokowi ini nyatanya bukanlah isapan jempol. Menurut riset terbaru salah satu badan PBB, yaitu Organisasi Meteorologi Dunia, tahun 2021 adalah tahun terburuk dalam perubahan iklim. Kondisi terkini lingkungan hidup dituangkan dalam laporan State of the Global Climate 2021.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT

Melansir The Guardian, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan WMO jadi penanda kegagalan manusia mengatasi masalah perubahan iklim (climate change).
“Satu-satunya masa depan yang berkelanjutan adalah yang terbarukan. Kabar baiknya garis hidup tepat di depan kita. Angin dan Matahari sudah tersedia dalam banyak kasus lebih murah daripada batu-bara dan bahan bakar fosil lain. Jika kita bertindak bersama, transformasi energi terbarukan dapat menjadi proyek perdamaian pada abad 21,” jelasnya dikutip dari Popsci.
Laporan itu mengevaluasi dampak global pada iklim dalam enam hal yaitu atmosfer, daratan, lautan, air Beku Bumi disebut kriosfer, peristiwa ekstrem dan risiko serta solusi. Sementara itu ada empat indikator pemanasan global mencetak rekor baru tahun lalu, yakni gas rumah kaca, kenaikan permukaan laut, panas laut, dan pengasaman laut.

Konsentrasi karbon dioksida mencapai rekor baru pada 2020 dengan 413,2 bagian per juta atau 149% dari tingkat pra-industri. Terdapat peningkatan di tahun 2021 dan awal 2022, di mana naik rata-rata 4,5 milimeter per tahun pada tahun lalu.
Selain itu laut juga lebih hangat panas dan tingkat pH lautan sangat rendah yang berarti lebih asam dari sebelumnya. WMO menambahkan tujuh tahun terakhir juga memegang rekor untuk suhu terpanas.
Dunia juga nampaknya akan gagal memenuhi Perjanjian Paris, menjaga pemanasan 1,5 hingga 2 derajat Celcius. Keadaan ini juga membuat masyarakat perlu berinvestasi pada sistem yang lebih baik untuk mendeteksi dan memprediksi peristiwa cuaca ekstrem.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

source

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *