wavinghands.org
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, telah menegaskan upayanya dalam melakukan reformasi di lingkup BUMN, termasuk dalam mengelola lembaga dana pensiun (Dapen). Terdapat dua aspek utama yang menjadi fokusnya dalam memperbaiki pengelolaan Dapen BUMN.
Sebelumnya, Erick Thohir telah mengungkapkan bahwa sebanyak 65 persen Dapen BUMN mengalami permasalahan. Baru-baru ini, dia juga menyatakan bahwa dari 48 lembaga Dapen BUMN, terdapat 31 yang diduga tidak dikelola dengan baik dan mengalami masalah yang serius.
Upaya reformasi pengelolaan lembaga dana pensiun (Dapen) BUMN menjadi salah satu agenda dalam masa kepemimpinan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir. Hal ini sejalan dengan tujuan untuk membersihkan oknum di lingkungan perusahaan pelat merah.
Erick menjelaskan bahwa pembersihan ini dilakukan melalui dua cara, yaitu perbaikan sistem dan pimpinan unit atau Dapen itu sendiri. Ia juga mengungkapkan bahwa dari 31 lembaga Dapen BUMN yang bermasalah, semua akan ditelusuri titik masalahnya, meskipun tidak semua terlibat dalam kasus korupsi.
Sejak 2 tahun lalu, Erick menjelaskan bahwa pihaknya telah membuat peta jalan atau roadmap untuk menggabungkan pengelolaan dana pensiun di perusahaan pelat merah. Diharapkan, landasan aturan terkait hal ini akan rampung pada akhir bulan Mei 2023.
Erick menambahkan bahwa dari 31 lembaga Dapen BUMN yang mengalami masalah, pihaknya akan memeriksa kembali mana yang memang bermasalah dalam hal pengelolaannya, dan mana yang hanya mengalami kesulitan tanpa terlibat dalam tindak pidana korupsi.
Kesehatan Perusahaan BUMN
Sebelumnya telah dilaporkan bahwa Menteri BUMN Erick Thohir sedang fokus pada beberapa lembaga dana pensiun (dapen) BUMN yang mengalami masalah dan kondisi memprihatinkan. Dari 48 dapen BUMN, 31 di antaranya terkena masalah. Saat ini, terdapat 6 tersangka dalam dugaan kasus korupsi pengelolaan Dana Pensiun Perusahaan dan Pengerukan (DP4) di PT persero Indonesia atau Dapen Pelindo pada periode 2013-2019 lalu.
Erick menilai penetapan tersangka ini sebagai kesempatan untuk terus melakukan bersih-bersih BUMN dengan serius. Ini karena ada misi untuk mendorong kinerja perusahaan pelat merah agar terus positif ke depannya.
Menurutnya, BUMN telah bermigrasi ke arah yang baik dan terbukti dengan dividen tertinggi yang diberikan kepada negara sepanjang sejarah yaitu Rp 80,2 triliun. Keuntungan BUMN juga meningkat dari Rp 113 triliun menjadi Rp 303 triliun, menunjukkan bahwa BUMN dalam keadaan sehat.
Meskipun banyak persepsi bahwa BUMN banyak berhutang, tetapi menurut Erick, yang ia saksikan adalah BUMN yang sehat. Hal tersebut ia ungkapkan di Labuan Bajo pada Kamis 11 Mei 2023.
Tak Ingin sampai ada Pensiunannya Sakit
Erick menegaskan bahwa pencapaian gemilang perusahaan negara tidak ingin dicoreng oleh oknum-oknum yang melakukan pelanggaran, termasuk korupsi dalam ekosistem di BUMN dan dapen BUMN.
Menurutnya, jika perusahaan negara dalam kondisi sehat, maka hal itu juga harus berarti karyawan BUMN, yang merupakan masa depan, juga harus sehat. Dia khawatir jika hak-hak karyawan tidak terpenuhi ketika mereka pensiun.
Erick juga mencatat bahwa dalam konteks dapen BUMN, ada sekitar 65% lembaga dapen yang sedang bermasalah. Jumlahnya mencapai 31 dari 48 lembaga dapen. Nilai dana yang bermasalah mencapai Rp 9,8 triliun yang diduga salah kelola.
Ada 31 Dapen BUMN yang Saat ini Bermasalah Bermasalah
Erick sebelumnya juga melaporkan bahwa 65 persen lembaga Dapen BUMN mengalami masalah dan telah mengambil langkah untuk memperbaiki tata kelolanya. Belakangan ini, 6 tersangka ditetapkan dalam kasus korupsi di Dapen Pelindo. Erick menyatakan bahwa ini membuktikan upaya pembersihan BUMN masih berlangsung.
Erick mengungkapkan, “Seperti yang saya sampaikan beberapa bulan yang lalu, bahwa dari 48 lembaga Dapen BUMN, ada 31 yang bermasalah. Ini menunjukkan bahwa tidak semua korupsi, tetapi mereka mengalami masalah.” ucapnya di Labuan Bajo, pada hari Rabu 10 mei 2023.
Apa saja yang Perlu Dipertimbangkan Mencari Pimpinan yang Tepat untuk Membenahi Dana Pensiun BUMN?
Mencari pimpinan yang tepat untuk membenahi dana pensiun Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah tugas penting dan tidak boleh dianggap enteng. Karena masalah yang dihadapi oleh dana pensiun BUMN sangat kompleks dan membutuhkan pemimpin yang ahli dan berpengalaman untuk menangani masalah tersebut.
Nah, di bawah ini ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan oleh menteri BUMN pak eriq thohir dalam dalam mencari pimpinan yang tepat untuk membenahi dana pensiun BUMN diantaranya:
- Pengalaman dan Kompetensi
Pemimpin yang tepat harus memiliki pengalaman yang luas dalam pengelolaan dana pensiun dan keuangan. Mereka harus memiliki pemahaman yang baik tentang bagaimana mengelola risiko investasi, memaksimalkan pengembalian investasi, dan mengelola anggaran secara efektif. Selain itu, mereka juga harus memiliki pengetahuan yang luas tentang undang-undang dan peraturan terkait dengan pengelolaan dana pensiun BUMN.
- Kredibilitas dan Integritas
Pemimpin yang tepat harus memiliki reputasi yang baik dan kredibel. Mereka harus terbukti memiliki integritas yang tinggi dan bekerja dengan etika yang baik. Pemimpin dengan reputasi yang baik dan integritas tinggi dapat membangun kepercayaan dan kredibilitas dengan pihak-pihak yang terkait, seperti karyawan, mitra bisnis, dan pemerintah.
- Kepemimpinan yang Visioner
Pemimpin yang tepat harus memiliki visi yang jelas dan dapat menginspirasi karyawan untuk mengikuti visi tersebut. Mereka harus dapat membuat rencana strategis yang kuat dan berfokus pada pencapaian tujuan jangka panjang. Selain itu, mereka juga harus dapat memimpin tim dengan baik dan memotivasi karyawan untuk mencapai kinerja terbaik mereka.
- Kemampuan Berkomunikasi yang Baik
Pemimpin yang tepat harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik. Mereka harus dapat berkomunikasi dengan jelas dan efektif dengan karyawan, mitra bisnis, dan pemerintah. Selain itu, mereka juga harus dapat mendengarkan dan memahami perspektif dan kebutuhan dari pihak-pihak terkait.
- Ahli dalam Mengambil Keputusan
Dalam menjalankan roda organisasi dan mengelola dana pensiun, pimpinan akan dihadapkan pada berbagai persoalan yang memerlukan kebijaksanaan dan kecepatan dalam mengambil keputusan.
Keputusan yang tepat akan sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan usaha dan kesejahteraan karyawan yang menjadi peserta dana pensiun. Oleh karena itu, perlu mencari pimpinan yang memiliki kemampuan mengambil keputusan yang bijaksana dan tidak gegabah dalam mengatasi berbagai permasalahan.
Pemimpin yang tepat harus memiliki jaringan luas dengan para ahli, investor, dan pelaku bisnis di industri dana pensiun. Hal ini akan membantu mereka mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang tren dan perkembangan di industri, serta membangun hubungan yang kuat dengan pihak-pihak terkait.
Dalam mencari pimpinan yang tepat untuk membenahi dana pensiun BUMN, diperlukan proses yang teliti dan matang. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan seleksi yang ketat dan mempertimbangkan kriteria-kriteria yang telah disebutkan di atas. Selain itu, proses seleksi juga harus dilakukan secara terbuka dan transparan, sehingga dapat membangun kepercayaan dan kredibilitas dengan pihak-pihak terkait.
source