wavinghands.org
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memberikan dukungan moral kepada penyelenggaraan Formula E yang akan berlangsung pada tahun 2023 di Jakarta. Formula E 2023 merupakan sebuah kompetisi balap mobil listrik internasional yang digagas oleh Fédération Internationale de l’Automobile (FIA).
Pemprov DKI Jakarta menegaskan, penyelenggaraan Formula E 2023 ini tidak akan menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), melainkan akan memanfaatkan penyandang dana dan sponsor.
Dukungan moral ini diberikan oleh Pemprov DKI Jakarta sebagai ajang untuk menunjukkan kesiapan Indonesia, khususnya Jakarta, dalam menghadapi tren mobil listrik di dunia. Formula E diharapkan menjadi langkah awal untuk memperkenalkan dan mempromosikan penggunaan kendaraan berbasis teknologi ramah lingkungan di Indonesia.
Dalam hal ini, dukungan moral dari pemerintah setempat menjadi sangat penting, karena memberikan semangat dan kepercayaan kepada penyelenggara dan pihak-pihak terkait yang bekerja sama dalam penyelenggaraan kompetisi ini.
Selain itu, penyelenggaraan Formula E di Jakarta juga merupakan langkah strategis dalam menghadirkan ajang olahraga yang dapat meningkatkan kebanggaan dan minat masyarakat Indonesia terhadap balapan mobil listrik.
Melalui event internasional ini, diharapkan masyarakat Indonesia semakin memiliki kesadaran tentang pentingnya mengurangi polusi udara dan dampak perubahan iklim yang disebabkan oleh transportasi bermotor konvensional.
Selain itu, ajang ini juga menjadi kesempatan bagi pengusaha dan pihak swasta di Indonesia untuk menjalin kerjasama dengan pabrikan mobil listrik internasional dan mengembangkan industri kendaraan listrik di dalam negeri.
Dalam menjalankan agenda penghijauan dan peningkatan kualitas udara, Pemprov DKI Jakarta sendiri telah meluncurkan kebijakan pengendalian polusi udara dengan mewajibkan penggunaan bahan bakar Euro 4 serta meningkatkan jumlah kendaraan listrik di ibukota.
Pemprov DKI juga tengah menyusun Peraturan Gubernur (Pergub) mengenai penggunaan kendaraan listrik yang diharapkan dapat menjadi payung hukum untuk mendorong masyarakat menggunakan kendaraan ramah lingkungan.
Dengan penyelenggaraan Formula E di Jakarta, langkah pencapaian target pengurangan polusi udara di Jakarta dapat semakin solid. Optimisme tentang penyelenggaraan Formula E di Jakarta ini pun dibarengi dengan rencana pembuatan sirkuit balap yang akan dibangun di kawasan Monumen Nasional (Monas).
Pemerintah telah melakukan beberapa studi dan survei tentang kelayakan lokasi, termasuk aspek lingkungan dan dampak terhadap arsitektur dan cagar budaya. Rencana pembangunan sirkuit ini juga tidak akan menggunakan APBD, melainkan sumber dana dari investor dan pihak sponsor yang mendukung kegiatan tersebut.
Kendati demikian, pihak Pemprov DKI Jakarta menghimbau agar penyelenggara dan pihak terkait Formula E untuk melibatkan masyarakat lokal dan menjaga kawasan yang menjadi tempat penyelenggaraan agar tidak merusak tata kota dan lingkungan.
Selain itu, mereka juga harus memastikan pertunjukan yang diadakan harus sesuai dengan standar keamanan dan regulasi internasional serta membuat dampak ekonomi yang signifikan bagi Jakarta dan masyarakat sekitarnya.
Beberapa Dukungan Moral yang Diberikan oleh Pemprov DKI Kepada Formula E 2023
Selain penjelasan di atas, penyelenggaraan ajang bergengsi ini juga diharapkan dapat berdampak positif bagi pertumbuhan perekonomian Jakarta dan Beberapa dukungan moral yang diberikan oleh Pemprov DKI Jakarta di antaranya adalah sebagai berikut:
Pertama, Pemprov DKI Jakarta memberikan dukungan penuh dari sisi perizinan. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan bahwa pihaknya siap memberikan segala macam dukungan yang diperlukan agar penyelenggaraan Formula E di Jakarta dapat sukses. Termasuk memberikan kemudahan atas perizinan yang dibutuhkan penyelenggara, seperti perizinan penggunaan tempat penyelenggaraan hingga perizinan pengamanan.
Kedua, Pemprov DKI Jakarta secara cukup gencar melakukan promosi dan memberikan dukungan kepada para pengusaha dan stakeholders pada sektor perekonomian Indonesia. Hal ini tentunya akan membantu mempromosikan ajang Formula E sehingga mampu menarik minat masyarakat lokal maupun internasional untuk menyaksikan secara langsung balapan tersebut.
Promosi yang sistematis ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah wisatawan yang datang ke Jakarta untuk menyaksikan ajang balap tersebut, yang secara otomatis akan berdampak positif pada perekonomian Jakarta.
Ketiga, Pemprov DKI Jakarta juga melakukan berbagai upaya dalam rangka mengoptimalkan infrastruktur yang tersedia guna mendukung kelancaran penyelenggaraan Formula E. Mulai dari perbaikan jalan, peningkatan fasilitas umum, hingga revitalisasi kawasan Monas menjadi titik tumpuan. Seluruh perubahan ini dilakukan demi memberikan kenyamanan bagi para pengunjung dan peserta balapan Formula E, juga menciptakan suasana yang kondusif dan mengesankan.
Keempat, Pemprov DKI Jakarta turut mendukung penggunaan energi terbarukan dalam ajang Formula E. Mengingat ajang balap ini merupakan ajang balap kendaraan listrik, dukungan penuh Pemprov DKI Jakarta akan sangat berarti bagi kemajuan sektor energi terbarukan di Indonesia.
Pemprov DKI juga berkomitmen untuk terus menggencarkan kampanye penggunaan energi terbarukan dengan memanfaatkan keberadaan Formula E sebagai contoh dari hasil teknologi ramah lingkungan.
Kenapa Formula E 2023 Tidak Menggunakan APBD?
Pada tahun 2023, Indonesia akan menjadi tuan rumah ajang bergengsi otomotif dunia, yaitu Formula E. Ajang ini menjadi kebanggan kita karena merupakan salah satu tanda bahwa Indonesia telah masuk ke dalam pasar olahraga mobil listrik internasional. Namun, salah satu hal yang menarik untuk dibahas adalah mengapa formula E ini tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebagai sumber pendanaannya.
Pertama, penyelenggaraan Formula E 2023 merupakan sebuah investasi bagi pemerintah indonesia dalam menghadapi era globalisasi yang telah berdampak pada dunia otomotif. Seiring dengan perkembangan teknologi, pemerintah ternyata memutuskan untuk menggunakan dana swasta sebagai sumber pendanaan penyelenggaraan Formula E ini.
Hal itu sangat wajar sebagai bentuk dari dukungan pemerintah akan keberlangsungan industri otomotif yang ramah lingkungan, sekaligus menjadi tuan rumah balap mobil listrik pertama di Indonesia.
Kedua, Formula E dianggap sebagai kegiatan komersial yang mampu menghasilkan pundi-pundi keuntungan. Menggunakan APBD sebagai sumber pendanaan acara komersial tentu menjadi hal yang tidak tepat. APBD merupakan dana yang bersumber dari retribusi daerah serta dibentuk oleh pemerintah daerah.
Oleh sebab itu, APBD lebih tepat digunakan untuk kepentingan pembangunan daerah seperti pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat.
Selanjutnya, dengan penggunaan dana swasta, diharapkan acara Formula E ini lebih profesional dan mampu menarik perhatian banyak pihak. Investasi dari pihak swasta diharapkan mampu menggairahkan dan bekerja sama untuk pembangunan sektor olahraga dan otomotif, terutama otomotif yang ramah lingkungan. Penyelenggaraan event dengan dana swasta akan menegaskan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam menghadapi industri otomotif masa depan.
Terakhir, pembiayaan Formula E tanpa APBD akan menjadi contoh bagi penyelenggaraan acara prestisius lainnya. Selama ini ada kecenderungan bahwa pemerintah menjadi penyokong utama penyelenggaraan acara ini.
Namun, atau sebagai solusi jangka panjang, tentu lebih baik jika pemerintah dan swasta dapat bekerja sama dalam pengelolaan dan penyelenggaraan kegiatan besar yang dapat meningkatkan potensi daerah dan negara.
Dalam kesimpulannya, dukungan yang diberikan oleh Pemprov DKI Jakarta terhadap penyelenggaraan Formula E pada tahun 2023 menunjukkan komitmen serius dari pemerintah daerah dalam melakukan upaya pelestarian lingkungan dan mendukung tren mobil listrik.
Meski Formula E 2023 tidak menggunakan dana APBD, kebijakan dan dukungan ini penting untuk menciptakan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku industri dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota ramah lingkungan, modern, dan inovatif.
source