Sekitar 5.000 anggota Ahmadiyah Inggris berkumpul dan menyampaikan belasungkawa atas kepergian mendiang Ratu Elizabeth II yang meninggal dunia di usia 96 pada Kamis pekan lalu.
Selama akhir pekan kemarin, ribuan anggota Ahmadiyah itu berkumpul di Hampshire untuk menggelar Itjima Nasional yang berlangsung selama tiga hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Semula, Itjima Nasional itu diselenggarakan dengan berbagai acara doa, kompetisi olahraga, hingga akademik.
Namun, saat kabar kepergian Ratu Elizabeth II diumumkan Istana Buckingham pada Kamis (8/9) petang, Komunitas Ahmadiyah Inggris membatalkan seluruh acara dan mengubah perhelatan itu menjadi doa bersama dan tribut untuk sang ratu.
Bendera Jamaah Ahmadiyah yang biasanya berkibar di venue acara juga turut dikibarkan setengah tiang bersama Bendera Inggris usai kabar duka tersebar.
[Gambas:Twitter]
[Gambas:Video CNN]
Dalam momen doa bersama, ribuan jemaah Ahmadiyah itu pun mendeklarasikan janji setia kepada Inggris yang dipimpin langsung oleh Ketua Jamaah Muslim Ahmadiyah, Hazrat Mirza Masroor Ahmad.
Dalam pidatonya, Masroor Ahmad mendeklarasikan bahwa mereka berjanji melayani dan melindungi Inggris Raya.
“Kematian Yang Mulia Ratu Elizabeth II adalah kehilangan yang sangat besar bagi Inggris dan Persemakmuran,” kata Masroor Ahmad seperti dikutip The Independent.
“Muslim Ahmadiyah akan tetap selamanya bersyukur atas cara Yang Mulia melayani rakyatnya dengan martabat, rahmat, dan dedikasi yang tak tergoyahkan sepanjang masa kepemimpinannya yang panjang.”
Sementara itu, Presiden Asosiasi Pemuda Muslim Ahmadiyah, Abdul Quddus Arif, mengatakan sebagai Muslim Inggris, komunitasnya berduka atas kepergian Ratu Elizabeth II.
“Kami berdiri bersama dengan bangsa selama masa sulit ini,” ucap Arif.
“Kami berjanji kesetiaan kami kepada Inggris Raya dan Raja Charles III dan kami berharap dan berdoa agar negara ini terus makmur di bawah pemerintahan Raja baru kami.”
Setelah Ratu Elizabeth II dinyatakan meninggal dunia pada Kamis, anak sulungnya, Pangeran Charles, pun didapuk meneruskan takhta sang ratu menjadi pemimpin Kerajaan Inggris pada Sabtu (10/9).
Charles kini memegang gelar Raja Charles III sebagai pemimpin Kerajaan Inggris baru.
Catatan redaksi: Redaksi mengubah judul artikel di atas pada Senin (12/9) pukul 17.30 WIB, setelah mendapatkan klarifikasi dari pihak Ahmadiyah. Kami juga mengganti sejumlah diksi pada Rabu (14/9), sesuai klarifikasi tersebut.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
source